Curahan Hati Anak Rantau Untuk Banjir Bima



Ku ceritakan sebuah riwayat kisah yang baru terjadi di Kota Asal Kami "Bima", KOTA TEPIAN AIR Begitulah sebutannya dengan semboyan "MAJA LABO DAHU"
Kota kecil di wilayah pulau sumbawa Nusa Tenggara Barat Kota kelahiranku, kota dimana kami dibesarkan .
Tanggal 20 desember 2016, Langit yang gelap disertai hujan angin petir, membuat kota kami seketika tenggelam menjadi lautan air lumpur ! Keluarga Kami kedinginan, kelaparan, dan ketakutan disana. Dengan akses komunikasi yang terputus disana, bagaimana kami bisa menghubungi keluarga Kami Yang Terkena Bencana Disana? Suasana kota yang kacau dan gelap akibat pemadaman listrik .
Dimana keramaian kota?
Dimana hiburan kota?
Dimana keindahan kota?
dimana lampu-lampu kota?
Gelap, kegelapan, hanya kegelapan semata!


Semuanya hancur, semuanya kotor!
Tempat tinggal kami, alat transportasi, tempat keluarga kami mencari nafkah, infranstruktur, bahkan bunga-bunga ditaman semuanya hancur akibat derasnya air .
Semuanya hilang dalam sekejab, subhanallah .
Bayangkan nasib keluarga kami ini, jika tidak ada bantuan makanan, pakaian, dan logistik .
Bagaimana nasib orang-orang yang sudah miskin sebelum kejadian ini tanpa bantuan pakaian dan makanan ?
Bagaimana keadaan orang-orang yang sudah sakit sebelum kejadian ini tanpa bantuan logistik ?
Kamera tolong sorot mereka dan keluarga kami lebih dekat agar dunia tahu keadaan mereka, agar dunia mendengar jeritan mereka.
Oh Tuhan kami !
Ini sekedar musibah atau teguran untuk kami semua?
Ampuni kami Tuhanku,
Ini kehendak Allah kita semua harus bersabar, Jangan putus asa saudaraku !
Ambil hikmah, dan memohon ampunan_Nya, Karna Setiap Cobaan pasti ada hikmahnya . Kota tepian air, KUATKAN AGAMA KITA
#PRAYFORBIMA
#KALEMBOADEBIMA

Comments

Popular posts from this blog

BELAJAR BAHASA BIMA (TANA’O NGGAHI MBOJO)

KAMUS BAHASA BIMA